Bagaimana Cara Menjadi Orang Paris

Entah itu akibat saya menonton salah satu episode Sex and The City: American Girl in Paris atau membaca How To Be Parisian Wherever You Are, belakangan saya merasa ingin memiliki sebuah rona dan cita rasa Paris. Segalanya tampak elegant jikalau kita melihat bagaimana orang-orang Paris berjalan dengan penuh gaya. Mereka berbicara dengan nada intelektual yang dalam, tidak terukur bagaimana mereka memiliki cita rasa seni yang tinggi, serta pilihan mereka akan pasangan hidup yang sempurna. Membuat orang-orang di belahan dunia manapun bermimpi untuk menjadi orang-orang Paris.

Dan kebetulan, saya sudah membaca dua buku mengenai bagaimana kita berperilaku dan bergaya ala Paris. Selain How To Be Parisian Wherever You Are, saya juga membaca Parisian Chic, A Style Guide by Ines De La Fresangge. Dari kedua buku tersebut ada satu garis besar yang bisa saya ambil. Orang Paris sangat bergaya- baik dalam pakaian maupun perilaku, memiliki cita rasa seni yang baik, dan walaupun menghargai hubungan, orang Paris tetap egosentris. Berikut adalah tips-tips yang saya sarikan dari kedua buku tersebut.

  • Parisian Bergaya Simple dan Elegan

Apakah itu motif batik terbaik dari Indonesia atau pattern floral musim semi khas China, orang Paris sangat tidak menyukai motif yang rumit. Mereka sangat menyukai desain yang simple dan elegan. Pilhan warnanya juga terbatas pada hitam, khaki, putih, dan biru. Jarang mendapati orang Paris berjalan dengan warna terang yang menyilaukan mata. Mereka mengkoleksi pakaian-pakaian essentials atau basic dan lebih suka memadukan inti-inti pakaian tersebut. Misal, mereka mengkoleksi jeans biru, kaus putih, blazer hitam, kaca mata hitam, black mini dress, baju putih, celana khaki serta perpaduan itu. Satu lagi mereka tidak mengikuti trend, mereka menciptakan trend.

Post31

  • Parisian Bercita Rasa Seni Tinggi

Orang-orang Paris merasa bahwa mereka memiliki selera dan cita rasa seni yang tinggi. Mereka akan mengkritik apapun hasil seni, menurut mereka hasil foto Mario Testino bisa saja buruk atau dalam Bahasa mereka hideous. Wajar kalau mereka mengkoleksi hasil lukisan Da Vinci, mereka sering mengikuti gelaran budaya dan lelang barang antic. Bagi mereka itu menyehatkan jiwa seni. Dalam hal makanan mereka menyukai makanan kebanggaan Perancis, roti baguette misalnya atau red wine. Tempat untuk hang out juga selalu nomor satu, café de flore misalnya.

  • Parisian Allure

Mungkin karena mereka tinggal di sebuah kota dimana pusat seni dan pengetahuan serta gerakan intelektual, orang Paris sangat snobbish. Tidak akan ada kata maaf, dan tidak akan ada pujian. Semuanya harus terlihat natural, effortless, dan glow. Jangan sampai terlihat bersusah payah karena orang Paris tahu bagaimana mengerjakan sesuatu. Bahkan dalam keadaan sedih, orang Paris mempu menyembunyikannnya dalam gerakan yang berbeda. Misal menghilang, kemudian diam dan atau berjalan sendiri disebuah kota yang tidak dikenal.

  • Parisian Dare To Love

Salah satu tips mereka adalah ‘One Must Live With The Opposite Sex, Not Against Them’. Kata ini menjadi pegangan mereka sehingga orang-orang Paris selalu tertantang untuk mencari Cinta. Mereka harus memiliki pasangan. No matter what. Tapi anehnya mereka tidak mendamba keseksian tubuh, bagi mereka intelektual itu lebih seksi. Kalaupun mereka menjadi orang tua, mereka tidak memperlihatkan kasih sayang kepada anak yang begitu berlebihan di depan publik namun mereka sangat mencintai anak-anak mereka.

post33

  • They Are Intellectual

Setiap artikel yang saya baca, banyak dari artikel ini yang menyarankan agar dalam berpendapat selalu mengungkap teori teori dari banyak ilmuwan. Misal dalam sebuah makan malam sebut saja Foucolt atau Sartre atau siapapun itu. Memiliki kekasih juga harus yang memilki otak dibanding alur payudara atau penis.

Post32

That’s all, itulah beberapa tips yang berguna bagi kita yang ingin menjadi orang-orang Paris.

Saomi Rizqiyanto

A scholars who also an enterpreneur. Graduate from University of Indonesia and Lecturer at State Islamic University Jakarta. A founder and CEO of Masamitra, an independent media consultant.