Mengenal Beragam Legitnya Kurma Saat Ramadhan

Rasanya yang manis dan legit menjadikan kudapan ini digandrungi banyak orang, manisnya yang tidak membuat mahteh dengan banyaknya kandungan serat, membuat buah yang satu ini diburu. Apalagi bagi seorang muslim, diketahui buah ini adalah kudapan favorit nabi sebelum berbuka puasa, makanya tidak heran, komoditas utama dari timur tengah ini menjadi primadona ketika Ramadhan tiba. Inilah kurma, kudapan khas bulan puasa.

Bagi penulis, kurma bukanlah kudapan asing, ia sering dijadikan buah tangan orang-orang sepulang beribadah haji atau umrah. Tapi, kurma pada waktu penulis masih tinggal di pedesaan, bukanlah primadona hidangan buka puasa, karena selain langka, harganya juga tergolong mahal. Penulis juga kurang suka karena rasanya yang sangat manis, pada waktu itu penulis juga belum mengenal macam-macam kurma, jadi penulis belum begitu tertarik dengan kurma.

Tapi setelah penulis menjadi warga Jakarta, dimana kurma mudah didapat karena tersedia di hampir seluruh chain swalayan dengan beragam jenis dan harga, penulis mulai melirik kurma sebagai salah satu hidangan yang patut untuk hadir saat berbuka. Apalagi setelah mengetahui beragam manfaat dari kurma, mulai sebagai penyedia glukosa alami saat berbuka, hingga kaya akan serat yang baik untuk pencernaan, membuat penulis pada akhirnya jatuh hati dengan kurma.

Bagi temans Jakartans yang belum begitu menggandrungi kurma, ada baiknya nih mengetahui macam-macam jenis kurma, khususnya yang familiar bagi warga Indonesia. Siapa tahu setelah mencicip salah satu diantaranya malah jadi ketagihan, persis seperti penulis.

Kurma Sukkari

Berasal dari kata bahasa arab sukkar, yang berarti gula, bentuknya cenderung bulat dengan warna kuning kecoklatan. Kurma jenis ini tergolong jenis kurma basah yang memiliki kandungan gula alami yang cukup tinggi. Oleh karenanya, rasanya manis dan sangat dianjurkan bagi orang yang membutuhkan asupan gula yang tinggi, baik itu orang yang berpuasa, berolahraga, maupun orang yang kelelahan. Memakan dua atau tiga butir buah kurma sukkari mampu memulihkan tenaga yang hilang.

Kurma Majhul / Medjool

Terkenal karena bentuknya yang jumbo membuat kurma ini cukup banyak diminati. Warnanya hitam kecoklatan dengan rasa super legit, bagi yang kurang suka manis, mungkin ini bukan pilihan yang baik. Teksturnya agak basah sehingga pas dijadikan teman berbuka. Kurma Medjool banyak dihasilkan di daerah Palestina, Israel maupun Jordania.

Kurma Ajwa

Menurut riwayat, kurma ini adalah kurma favorit nabi karena di tanam dan dikembangkan di Madinah. Tampilannya hitam legam, terlihat basah namun tergolong kurma kering. Rasanya sangat pas untuk lidah Indonesia tapi mungkin agak lengket seperti caramel. Sangat tepat untuk dimakan saat santai dan berkumpul dengan keluarga.

Kurma Tunisia

Kurma ini bisa juga disebut dengan kurma daglet nour atau kurma tangkai. Banyak dikembangbiakkan di Tunisia oleh karenanya disebut dengan kurma Tunisia. Kurma ini tergolong kurma kering, namun kalau terlalu matang juga bisa menjadi basah. Kurma ini favorit untuk dijadikan bahan campuran makanan lainnya karena rasanya yang manis namun tidak terlalu legit, biasanya dijadikan sebagai garnish minuman kopi atau lainnya.

Kurma Ruthob

Ini kurma yang paling dicari bagi pasangan muda karena manfaatnya yang dipercaya mampu membuat kesuburan bagi yang mengkonsumsinya. Banyak pasangan muda memburu buah ini agar cepat hamil. Kurma ruhtob adalah kurma muda berwarna kuning dan merah yang memiliki tekstur keras namun berair, seperti memakan tebu dengan kandungan air yang sedikit. Seperti yang penulis sebutkan diatas, kurma ini biasanya tidak disajikan saat berbuka puasa, hanya kalangan tertentu saja yang memakan jenis kurma ini.

Bagaimana teman jakartans, sudah pernah mencoba kurma jenis yang mana yah, memang sih lima variant ini belum ada apa-apanya dibanding beragam varian kurma lain di Timur Tengah. Namun setidaknya lima jenis kurma ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Ayo teman jakartans, mumpung masih Ramadhan, saatnya berburu kurma.

Saomi Rizqiyanto

A scholars who also an enterpreneur. Graduate from University of Indonesia and Lecturer at State Islamic University Jakarta. A founder and CEO of Masamitra, an independent media consultant.